◄►broxzin adventure◄►

Monday, November 24, 2008

BERPETUALANG MENYUSURI SELOKAN MATARAM

Pada hari minggu kemarin tepatnya tgl 16 November 2008, saya dan pendamping (sebut saja calon) awalnya pagi2 jam 5:30 sudah nyari gudek. Sehabis makan pagi kamipun memutuskan untuk jalan2 tanpa arah. Dalam perjalanan sayapun tanpa tujuan yg jelas mengendarai motor sambil boncengan menuju kearah utara. Sampai di ringroad utara sayapun mulai mengelilingi ringroad tersebut, dalam benak saya tidak terpikirkan kalau kita akan menyusuri selokan mataram. Sampainya di selokan dan sayapun melewatinya sesekali dalam batin saya ini mengatakan sampai mana yach kalau selokan ini saya telusuri ??? Nggak disangka-sangka saya putuskan untuk menyusuri selokan mataram kea rah timur terus sampai mentok entah itu kemana. Dan petualangan kami pun dimulai dari menyusuri sepanjang selokan mataram sampai mentok. Dalam perjalanan, sungai dan hamparan sawah sesekali rumah penduduk yang jarang terlihat menyambut kami dalam perjalanan tersebut.

Tak terasa sudah perjalanan di sepanjang selokan mataram tersebut ternyata ujung mentok selokan masih kelihatan jauh cuman jalannya yang udah mentok karena kelihatannya tidak bias dilewati dan kamipun memutuskan dipertigaan tersebut untuk belok arah ke kiri terus entah kemana. Kami juga tak tau persis daerah itu di mana dan sayapun memutuskan untuk lanjuuuuttt teeruuusssss…….

Dalam perjalanan sayapun menengok kearah kanan….tepatnya diseberang sawah nan jauh kelihatannya terpampang pemandangan perbukitan yang menarik perhatian saya. Karena penasaran sayapun memutuskan untuk menuju bukit tersebut. Perjalananpun berlanjut dan sawahpun menyambut kami disepanjang perjalanan. Dalam perjalanan menuju bukit seolah kami serasa dibingungkan oleh jalan, sampai-sampai kami melewati perkampungan desa. Wach sayapun udah sempat menyerah dan terpikir untuk balik arah dari perkampungan tersebut. Akan tetapi nyalilah yang mengalahkan segalanya untuk menghilangkan rasa penasaranku tadi untuk sampai ke perbukitan tersebut, dan sayapun memutuskan untuk lanjut terus menyusuri perkampungan tadi. Setelah berjalanan menyusuri perkampungan, akhirnya kamipun menemukan jalan besar yang menuju perbukitan tersebut, namun sampai di perempatan ketemu pasar dan untuk mengakses jalan tersebut sepertinya tak mungkin rasanya, karena jalannya berupa tanah dan berbatu. Sayapun sempat mikir apakah bias saya melewati semuanya itu demi menuju ke sebuah perbukitan?? Tanpa buang waktu akhirnya perjalanan saya lanjut terus demi menuju bukit dan hati saya semakin penasaran.

Perjalanan menyusuri pasar pasar dan disambut dengan jalan tanah dan bebatuan tidak membuat perjalanan kami terhalang, karena semangat saya waktu itu masih tinggi dan rasa penasaranpun menyelimuti dalam benak saya begitu sangat kuat sekali. Jalanan tanah dan bebatuan itupun semakin menanjak dan semakin becek, karena hujan. Dari kejauhan sayapun memandang sebuah mesin (traktor, setom, dll) dan beberapa orang pekerja sedang menggarap jembatan yang sedang dibangun tersebut. Dalam batinku saya berkata…wach ternyata baru ada perbaikan jalan dan pembangunan jembatan di wilayah tersebut. Semakin menjorok ke dalam, maka semakin becek dan licin jalannya. Setapak demi setapak tlah kami lewati dan tanpa saya sadari semua celana kotor kena lumpur tanah bekas perbaikan jalan tadi dan saya menyempatkan diri untuk berhenti dijembatan yg barusan di buat dan tak kusangka di sekitarnya pemandangan sangat indah menyapa kami. Berbagai pemandangan bukit dan sungai besar menyambut kami pagi itu….sungguh indah sekali dan belum pernah saya jejaki tempat itu….luaaarrr biaaassaaaaaa..!!!!!!!!!!! Di saat kami istirahat di jembatan tersebut, maka saya menyempatkan diri untuk membasuh kaki dan celanaku yang kotor tadi di tempat rumah penduduk setempat di perbukitan. Yach terpaksa saya naik bukit dan calon saya suruh nunggu di motor. Dari atas terlihat sangat jelas sekali pemandangan2 indah beserta sungai besar yang mengalir dengan indahnya.

Setelah cukup puas melihat2 pemandangan di sekitarnya, kamipun melanjutkan perjalanan untuk menuju bukit yang membuat saya penasaran tadi. Jalanan tanah yang becek disertai dengan bebatuan masih mengiringi perjalanan kami dan kamipun sempat terpeleset karena kondisi jalan yang sangat licin dan sangat buruk, tapi untunglah tidak sampai jatuh. Setelah beberapa lama menyusuri sepanjang jalan becek dan bebatuan tadi, akhirnya kami terlepas dari semuanya dan menemukan jalan beraspal di sebuah perempatan. Dan sayapun akhirnya sangat yakin bahwa kalau sebuah perempatan tadi bias menghantarkan kami ke sebuah perbukitan tadi. Dan aq putuskan dari perempatan jalan lurus…kalau ke kanan kea rah Magelang, kalau ke kiri tembus daerah Kulonprogo Yogyakarta, dan kalau lurus terus tembus daerah perbukitan yang saya lihat dari kejauhan tadi.

Perjuangan kami masih belum berakhir. Di perjalanan berikutnya menuju perbukitan tadi kami disambut lagi dengan sungai kecil yang mengalir di sepanjang perjalanan kami. Wach dari awal sampai di lereng perbukitan kami serasa di sambut dengan persawahan sesekali rumah penduduk dan jalanan yg licin dan bebatuan beserta jalanan yang berkelok2 beserta aliran sungai2 baik kecil maupun sungai besar yang berada di jembatan yg baru saja selesai dibangun tadi. Semakin menanjak ke perbukitan, pemandangannya di sekitarnya semakin indah di pandang…jalanya berkelok2 sesekali disertai dengan gemricik air terjun kecil yang membelah jalanan..pokoknya sangat indah. Dalam perjalanan berkelok2 tak terasa sudah mau sampai di pertengahan bukit motor saya terasa aneh banget, terutama ban yang paling belakang serasa goyang2..dan aq sempatkan untuk menengok ban yg belakang…ech ternyata kok agak nggembos….wach perasaan mulai gak enak neech. Dan sayapun akhirnya berhenti sejenak untuk mengecek keberadaan ban tadi yang nggembos. Setelah saya teliti….waaachhh sial….ternyata ban belakang saya bocor terkena baut skrup kecil…..grgrgrgrgr….di depan keliatannya seperti tempat kecamatan daerah Kulon Progo Yogyakarta. Terpaksa saya nyarik tukang tambal ban dengan berjalan kaki, motor saya tinggalkan bersama pacar saya, padahal jalan di situ menanjak sangat curam..wachhhhh….sial..sial… Dengan sabar saya nyari tukang tambal ban di atas perbukitan tadi dengan sesekali bertanya kepada penduduk setempat. Setelah bertanya untungnya di daerah sekitar sana ada tukang tambal ban dan hanya berjarak 100 meter dari motor yang saya tinggal bersama pacar saya tadi….syukur Alhamdulillah saya ucapkan….huuuhhh.. Setelah menemukan tukang tambal ban akhirnya saya kembali turun bukit untuk mengambil motor yg saya tinggal tadi. Setelah itu mesin saya hidupkan dan motor saya tuntun sesekali sambil menarik gas motor karena jalan terus menanjak…lumayan buat menghemat tenaga. Sesampai di tempat tambalan ban sayapun lega dan lumayan bermandikan keringat dach…hahaha. Tapi capek pun terbalas dengan pemandangan disekitar rumah penduduk tadi sangat indah sekali. Saya menyempatkan bertanya kepada bapak yg sedang menambal ban tadi, kalau lurus menanjak itu arahnya tembusannya kemana…dan bapak itu menjawab kalau menanjak terus akan sampai puncak Suroloyo….Wach…ternyata tembusannya sampai puncak Suroloyo…padahal sayapun pernah nyampai sana tanpa sengaja dalam artian tanpa ada rencana juga seperti berpetualang tanpa arah sekarang ini. Akhirnya saya memutuskan setelah selesai menambal ban kita balik aja ke Yogyakarta…dach capek ditambah ban gembos lagi..huuhhh. Dan setelah selesai menambal ban kamipun sepakat untuk turun bukit menuju ke arah Yogyakarta pulang ke rumah.

Walaupun perjalanan penuh dengan rintangan dan halangan ditambah lagi dengan musibah yang menimpa motor saya, rasanya hati saya sudah terpuaskan karena sudah mencapai bukit yang membuat rasa penasaran tadi mengalahkan segala rintangan yang kami lewatkan di perjalanan. Dan walaupun gak sampai puncak, kamipun sudah cukup puas dengan perjalanan tadi dengan pemandangan yang indah disepanjang perjalanan kami. Itulah cerita pengalaman petualang tanpa arah kami yang sangat banyak rintangan akan tetapi dengan semangat ingin rasa tahu maka semuanya menjadi lebur…hehehe… Sekian dulu cerita dari saya..besok lagi akan saya lanjutkan cerita2 menarik petualangan tanpa arah kami.

MENYUSURI JALAN BEBATUAN DI DAERAH IMOGIRI BANTUL DAN GUNUNG KIDUL

Seperti biasanya tepat pukul 5:30 saya bersama pacar menuju ke warung gudeg untuk makan pagi di daerah pondok pesantren Krapyak Yogyakarta. Berawal dari jalan2 biasa, tapi akhirnya pun menjadi petualang tanpa arah di daerah Imogiri dan Gunung Kidul Yogyakarta. Kami melewati jalan Imogiri kea rah Selatan terus sampai mentok, sesampai di pertigaan kalau ke kiri menuju kearah tempat pemakaman Raja-raja dan kalau kearah kiri menuju Gua Cerme dan Pantai Parangtritis. Kamipun memutuskan kea rah kanan, yaitu menuju ke Gua Cerme dan arah pantai Parangtritis.

Di sepanjang perjalanan yang berkelok-kelok dan menanjak sesekali turun kami disambut dengan persawahan dan juga pohon2 di samping kanan kiri jalan. Waktu itu jalan masih lumayan bagus untuk dilewati, karena masih beraspal, akan tetapi lama kelamaan sesampainya di lereng perbukitan Gua Cermai jalan berubah menjadi bebatuan disertai dengan lumut yang menempel di batu jalan tadi. Sayapun lantas nekat saja melintas di jalan bebatuan tadi disertai dengan perkampungan penduduk demi petualangan tanpa arah ini..walaupun itu entah sampai mana akan tetapi kami lewati haling rintangan apapun itu. Sempat terpikirkan olehku jika kita melewati daerah perkampungan dengan jalan bebatuan serta dengan berbagai tanjakan dan rintangan apakah nantinya kita akan sampai pantai Parangtritis ??? Padahal daerah itu tanpa kami sadari dari Imogiri Bantul kemudian sudah melewati daerah yang menjadi satu bagian kawasan wilayah Gunung Kidul. Setelah berliku2 dan sempat menemukan beberapa danau buatan manusia yang kering pada waktu itu, akhirnya kami sampai di jalanan beraspal…itupun kita rela2in bertanya kepada penduduk setempat.

Setelah menemukan jalanan beraspal, akhirnya kamipun lega dengan semuanya itu, karena berjalan di jalanan batuan lebih menyakitkan daripada berjalan di jalanan aspal..hehehe…neech punggung sempat pegel rasanya...huhhhh..capeknya minta ampun dech. Saat itu juga saya yakin bahwa jalanan beraspal tadi menembus kearah Pantai Parangtritis Yogyakarta. Namun setelah di tengah2 perjalanan kamipun tak asing lagi dengan jalan tersebut, karena kami sering pergi ke daerah Gunung Kidul yang berbukit-bukit tersebut. Kamipun seperti diputer-puterkan (dibingungkan) oleh jalan sehingga kamipun sempat bolak-balik di jalan tersebut, dan dengan terpaksa kami bertanya pada seorang penduduk setempat yang kebetulan sedang berjalan di jalan yang sedang kami lewati itu. Kamipun bertanya kepada Ibu2 yang sedang berjalan tadi....Bu arah Pantai Parangtritis kemana yach?? Kemudian Ibu itu menjawab kalau lurus terus searah dengan perjalanan kami tadi itu tembusannya kea rah Pantai Baron Gunung Kidul..nach kalau berlawanan arah dengan yang kami laju dengan motor maka akan menuju kea rah Pantai Parangtritis. Huuuhhh kalau diitung2 kami bolak-balik jalan tersebut sampai 2 kali ternyata…dan akhirnyapun saya balikkan motor ke yang berlawanan arah. Dan akhirnya sampai juga dech perjalanan kami di Pantai Parangtritis Yogyakarta dengan penuh perjuangan yang berat, karena kita lewati jalanan bebatuan yang licin dengan tanjakan dan turunan, disamping itu juga sempat bolak-balik di jalan satu arah…huuhhhh…

Sesampai di Pantai kamipun sempatkan untuk beristirahat sejenak melepas penat dan capek sambil menikmati pemandangan sekitarnya. Dan setelah puas jalan2 di Pantai Parangtritis, kamipun menyempatkan mampir di warung untuk makan soto. Setelah selesai dan puas dengan semuanya kamipun memutuskan untuk balik ke rumah.