Kata "MAAF"
Pernahkah anda merasakan betapa kelegaan dan keleluasaan seketika meruang dalam batin tatkala sebuah kesalahan yang telah sekian lama menyumbat dada ternetralisir oleh tulusnya kata "maaf".
Rasa bersalah karena telah membuat kecewa, melukai atau menyakiti orang lain selalu akan meninggalkan kegelisahan dan keresahan pada batin kita. Bahkan terkadang berbagai perasaan negatif itu selalu menghantui dan begitu menyesakkan dada. Kalau sudah seperti itu nyamankah perasaan kita ???
Sebaliknya rasa marah dan benci bahkan mungkin saja sampai menyulut perasaan dendam biasanya akan muncul manakala kita merasa dikecewakan, dilukai, dan disakiti oleh orang lain. Hal yang hampir sama akan terjadi pada diri kita yang karena berbeban amarah dan dendam maka diri kita pun tak akan bisa merasakan yang namanya ketentraman batin.
Gambaran kondisi jiwa yang seperti di atas pastilah pernah atau bahkan sering kita rasakan, karena itu memang manusiawi. Namun sebenarnya solusi dari kondisi itu sangatlah sederhana, yaitu "Permaafan". Tapi perlu diingat permaafan yang sesungguhnya hanya akan terjadi kalau ada pihak yang sanggup menyadari kesalahan dan memiliki jiwa besar plus kedewasaan yang memadai untuk "Meminta Maaf", dan juga ada pihak lain yang sanggup menekan keakuannya dan memiliki kesabaran serta kematangan jiwa yang mempesona untuk bisa memberikan maaf.
Rasa bersalah karena telah membuat kecewa, melukai atau menyakiti orang lain selalu akan meninggalkan kegelisahan dan keresahan pada batin kita. Bahkan terkadang berbagai perasaan negatif itu selalu menghantui dan begitu menyesakkan dada. Kalau sudah seperti itu nyamankah perasaan kita ???
Sebaliknya rasa marah dan benci bahkan mungkin saja sampai menyulut perasaan dendam biasanya akan muncul manakala kita merasa dikecewakan, dilukai, dan disakiti oleh orang lain. Hal yang hampir sama akan terjadi pada diri kita yang karena berbeban amarah dan dendam maka diri kita pun tak akan bisa merasakan yang namanya ketentraman batin.
Gambaran kondisi jiwa yang seperti di atas pastilah pernah atau bahkan sering kita rasakan, karena itu memang manusiawi. Namun sebenarnya solusi dari kondisi itu sangatlah sederhana, yaitu "Permaafan". Tapi perlu diingat permaafan yang sesungguhnya hanya akan terjadi kalau ada pihak yang sanggup menyadari kesalahan dan memiliki jiwa besar plus kedewasaan yang memadai untuk "Meminta Maaf", dan juga ada pihak lain yang sanggup menekan keakuannya dan memiliki kesabaran serta kematangan jiwa yang mempesona untuk bisa memberikan maaf.
posted by BROXZIN at
1:38 PM
|
0 comment(s)
