◄►broxzin adventure◄►

Sunday, September 10, 2006

Penetapan Awal Ramadhan

Kemajuan dan kecanggihan Ilmu pengetahuan setiap saat mengalami accelerasi (lompatan) yang cepat. Salah satu lompatan kemajuan teknologi itu, diantaranya di bidang teknologi astronomi (Ilmu Falaq), yaitu : teknologi dalam perhitungan awal bulan qomariyah, penentuan arah kiblat, waktu sholat, penentuan terjadinya gerhana matahari/bulan, penentuan musim dan sebagainya.

Dalam tradisi hukum Islam (The Islamic of tradition law) terdapat dua madzhab besar penetapan awal bulan qomariyah termasuk di dalamnya bulan ramadhan : Pertama, Madzhab ru’yat (Ru’yah al hilal bil fi’li) atau melihat bilal (bulan) dengan mata telanjang, dan kedua, Madzhab hisab (ru’yah al hilal bi al ilmi) atau melihat bulan dengan pendekatan ilmu astronomi (falaq). Organisasi Muhammadiyah sebagai penganut tradisi ru’yah al hilal bi al ilmi (hisab), selalu mengikuti perkembangan jaman sebagai watak dari sifat tajdid (pembaharuan)nya, dalam lapangan kajian keagamaan atau proses meng-istinbath- (mengeluarkan hokum dari sumbernya) senantiasa mengikuti hasil cerdas manusia (the smart of creation man), berupa kemajuan media dan teknologi yang selalu berkembang. Hal ini seiring dengan salah satu bunyi kaidah dalam ilmu ushul figh “taghyiru al hukmi, bi taghyiru al amkaan wa al azman”. Perubahan hokum (dhanni) bisa jadi disebabkan karena adanya dinamika perubahan waktu dan tempat.

Oleh karenanya, Muhammadiyah yang lebih berorientasi berdasarkan hasil perhitungan (hisab) sebagaimana QS. Yunus (10): 5, yang dilakukan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Menetapkan Insya Allah, tanggal 1 Ramadhan 1426 H tahun ini, akan jatuh pada hari : Ahad, 24 September 2006, dengan ketentuan sebagai berikut :

  1. Awal Ramadhan

        1. Tanggal Ijtima’ akhir bulan sya’ban >> 22 September 2006

        2. Ijtima’ Pukul >> 18.45’.59”

        3. Tinggi Hilal saat terbenam matahari >> -010.30’.25”

        4. Wujud Hilal >> Belum wujud

        5. Awal Ramadhan >> 1 Ramadhan 1426 H : 24 September 2006


  1. Akhir Ramadhan

        1. Tanggal Ijtima’ akhir bulan Ramadhan >> 22 Oktober 2006

        2. Ijtima’ Pukul >> 12.15’.00”

        3. Tinggi Hilal saat terbenam matahari >> +000.46’.58”

        4. Wujud Hilal >> Wujud

        5. Awal Syawal 1427 H >> Agak variatif


Catatan Penting :

  1. 1 Syawal 1426 H jatuh hari Senin, 23 Oktober 2006, dengan demikian usiabulan Ramadhan untuk tahun ini, insya Allah : 29 hari untuk Daerah Istimewa Yogyakarta.

  2. Manokwari (ibukota propinsi Papua) : Ijtima’ jatuh pada Ahad pahing, 22 Oktober 2006, pukul 14.15’.00” WIT. Tinggi Hilal di Manokwari : -00.17’.33” (hilal belum wujud) artinya umur bulan Ramadhan di istikmalkan (digenapkan) menjadi 30 hari, dan 1 syawal 1427 H di Manokwari jatuh pada hari Selasa, 24 Oktober 2006.

  3. Ada 3 kota besar di Indonesia yang ada di garis batas wujudul hilal, yaitu kota Ambon (Propinsi Maluku), Samarinda (Propinsi Kalimantan Timur) dan kota Merauke kota paling timur di Indonesia). Tinggi hilal di Ambon : +00.8’.33”. Samarinda :+00.8’.28”. dan Merauke : +00.1’.31”.

  4. Hal yang sama juga terjadi di kota Makkah al Mukarromah : +00.8’.33”


Kendati demikian, Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah juga akan melakukan “ru’yatul hilal bi al fi’li” karena berdasarkan QS. Al Baqoroh : 184 dan berdasarkan hadits shahih HR Al Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah, (“Berpuasalah kamu karena melihat bulan dan berbukalah (berhari raya) juga karena melihatnya, jika terhalang oleh awan, maka sempurnakanlah bilangan hari bulan sya’ban menjadi tiga puluh”).

Keduanya (baik hisab atau ru’yah al hilal bi al ilmi maupun ru’yat al hilal bi al fi’li) merupakan hujjah atau landasan Majelis Tarjih dan Pemikiran Islam Muhammadiyah dalam mengistimbath hokum Islam dalam hal penentuan awal bulan qomariyah.

0 comment(s):

Post a comment

<< Home